KONSEP BUKU NON
FIKSI
Pertemuan Ke:
14
Hari : Jumat, 17
Juni 2022
Gelombang : 25
Nara Sumber : MUSIIN, M.Pd
Moderator : LELY SURTANI
“Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah
kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikannya, orang yang hanya
mempunyai kemauan untuk menulis, namun tidak pernah melakukkannya, maka ia sama
ssja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras
untuk memilikinya.” Stephen King
Menulislah setiap hari buktikan apa yang terjadi (Om
Jay. Wijaya Kusumah)
Malam sabtu malam yang ditunggu
akan datangnya libur akhir pekan. Berdampingan dengan minum kopi pahit robusta
dan cemilan buah malam hari, ikuti materi ke 14 tentang “Konsep Buku Nonfiksi”
materi mala mini akan disampaikan oleh beliau Ibu Musiin, M. Pd dan di damping oleh
moderator cantik ibu Lely Surtani yang kita tunggu action beliau berdua.
Katakutan menulis biasanya adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan
pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih
bagus.
Seperti yang disampaikan Prof
Eko,dan Bunda Sri, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran,
kesukaan, cerita, atau kemampuan lain
serta sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang
belum dikeluarkan. Ibu Musiin memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku,
namun buku tersebut masih belum lahir
FIKSI adalah cerita rekaan
sedangkan non fiksi merupakan tulisan yang tidak bersifat fiksi tetapi
berdasarkan fakta dan kenyataan. Tokoh, peristiwa dan latar tempat dalam non
fiksi bersifat factual. Nonfiksi adalah klarifikasi untuk stiap karya informative
yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau
akurasi dari peristiwa, orang dan/atau informasi yang disajikan.
Fiksi adalah cerita rekaan, sedangkan nonfiksi
merupakan tulisan yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan
kenyataan. Tokoh, peristiwa dan latar dalam tulisan nonfiksi bersifat factual
Buku
yang kita tulis akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid dan generasi
yang akan datang. yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat
dari kita. Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa
menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan
yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip .
Justru tantangannya ada karena menulis sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan
mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir
CINTA MENULIS
Keinginan kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik
di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa
kemiripan menarik kemiripan. Pikiran
menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya
kelas Om Jay dan tantangan menulis
selama 2 minggu bersama Prof. Eko. Walaupun terasa berat juga tetapi tetap
terus berusaha sekemampuan, tetap semangat.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses
penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5
langkah, yaitu
1.
Pratulis
2.
Menulis Draf
3.
Merevisi Draf
4.
Menyunting Naskah
5.
Menerbitkan
Langkah
Pertama Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6.
Menyusun daftar
7.
Meriset
8.
Membuat Mind Mapping
9.
Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja
dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan,
motivasi dll.
Anotomi
Buku
1.
Halaman Judul
2.
Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3.
Halaman Daftar Isi
4.
Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5.
Halaman Prakata
6.
Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7.
Bagian /Bab
8.
Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9.
Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11.
Halaman Indeks
12.
Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa
gambaran besar dari naskah.
Langkah
keempat
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata
bahasa
3. Diksi
4. Data
dan fakta
Ciri-ciri Buku non fiksi adalah
1.
Bahasa yang digunakan formal dan baku
2. Isi
berkaitan dengan Fakta
3. Tulisan
bersifat ilmiah popular
4.
Isi diambil darim penelitian atau emuan
yang sudah ada
Judul buku Nonfiksi
1.
Buku cataan pelajaran
2. Buku
Teks
3. Buku
Pelajaran
4. Buku
Motivasi
5. Buku
filsafat
6. Buku
sains popular
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biografi
10. Memoar
Tema yang Narasumber angkat di buku
adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari
materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform
Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Masya Allah keren menewen materi mala
mini, Alhamdulillah semoha berkah materi yang ibu Nasiin berikan kepada kami
semua.
Temanggung, 17 Juni 2022
Resumenya keren, semangat Bu 👍🙏
BalasHapusTerimakasih bun
Hapus