Proofreeding
Pertemuan Ke:
12
Hari : Senin, 12
Juni 2022
Gelombang : 25
Nara Sumber : Susanto, S.Pd
Moderator : Nur Dwi Yanti
“Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah
kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikannya, orang yang hanya
mempunyai kemauan untuk menulis, namun tidak pernah melakukkannya, maka ia sama
ssja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras
untuk memilikinya.” Stephen King
Alhamdulillah untuk kesekian kalinya malam ini pelatihan
BM 25 pertemuan ke 12 yang materinya terdengar masih awam bagi saya. Pada
pertemuan ini materi Prefreeding Sebelum Mnerbitkan Buku” dengan narasumber
hebat Bapak Susanto, S.Pd dan Ibu Nur Dwi Yanti sebagai moderatornya.
Bapak Susanto, S.Pd yang akrap dipanggil D. Susanto
beliau seorang guru SD Musi awas Sulawesi Selatan profil beliau dapat di simak dengan lebih
lengkap di blog beliau https://blogsusanto.com/artikel/
Profeeding dapat juga di artikan sebagai uji baca
yaitu membaca ulang sebuah tulisan, yang mempunyai tujuan untuk memeriksa ulang
apakah tulisan terdapat kesalahan dalam teks dan penulisan. Apakah tulisan kita
sudah sesuai dengan PUEBI, KBBI dan aturan penulisan yang lain. Dengan profeeding
kita akan menemukan kesalahan yang ada dalam tulisan, termasuk tanda baca,
ajaan, konsistensi dalam penulisan nama atau pemenggalan kata hingga kata-kata
yang mengambil dari bahasa daerah atau bahasa asing.
Mengapa profeeding harus dilakukan oleh seorang
penulis, salah satunya agar tulisan lebih sedap dibaca oleh penikmat tulisan
kita walaupun sebenarnya sudah ada seorang editor. Dengan profeeding penulis
berupaya meminimalisir kesalahan yang ada. Seorang editorpun akan terasa
diringankan dengan tulisan kita yang minim kesalahan. Bayangkan bila tulisan
kita banyak sekali kesalahan pasti akan mengurangi kredibtas seorang penulis. Seorang
penulis seharusnya juga seorang profreeder, setidaknya untuk tulisan kita.
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya
typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil
lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda
seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Tugas
seorang profreeder
Seorang profreeder bukan hanya membetulkan tulisan,
ejaan atau tanda baca, seorang profreeder juga harus bisa memastikan bahwa
tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami oleh pembaca.
Seorang profrader harus dapat mengetahui
salahsatunya:
Ø Apakah
sebuah kalimat efektif atau tidak
Ø Susunannya
sudah tepat atau belum
Ø Subtansi
sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau belum
Mengapa harus dilakukan profreeding
Fitur penting
dan proopreading adalah menangkap kesalahan yang akibatnya menyebabkan
keterlambatan ketidaknyamanan, dan rasa malu- sebelum dipublikasikan. Sekalipun
seorang penerjemah memiliki reputasi yang baik dalam hal akurasi, hal ini tidak
berarti bahwa kesalahan tidak dilakukan. Profreeding ini sebarnya jangan
dilewatkan oleh seorang penulis, apabila
penulis ingin menerbitkan karya
tulisannya kepada khalayak luas.
Cara
melakukan proofreading sebelum tulisan diterbitkan
Merevisi draf awal
teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan,
atau menghapus seluruh bagian.
Merevisi penggunaan
bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan
aliran teks.
Memoles kalimat untuk
memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya dan
memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
(a)
Cek ejaan.
(b)
Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada
beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit,
(c)
Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke
KBBI,
(d)
Konsistensi nama dan ketentuannya,
(e)
Perhatikan judul bab dan penomorannya
Temanggung, 12 Juni
2022
Alhamdulillah maaf baru dikirim ke blok karena ada sedikit halangan
BalasHapus